BAB
I
1.1 Kepemimpinan
Kepemimpinan kharismatik
(charismatic leadership): Kharisma diartikan “keadaan atau bakat yang
dihubungkan dengan kemampuan yang luar biasa dalam hal kepemimpinan seseorang
untuk membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari masyarakat terhadap dirinya”
atau atribut kepemimpinan yang didasarkan atas kualitas kepribadian individu.
Pemimpin kharismatik menampilkan ciri-ciri
sebagai berikut: (a) memiliki visi yang amat kuat atau kesadaran tujuan yang
jelas. (b) mengkomunikasikan visi itu secara efektif. (c) mendemontrasikan
konsistensi dan fokus (d) mengetahui kekuatan-kekuatan sendiri dan
memanfaatkannya. Gaya kepemimpinan karismatis dapat terlihat mirip dengan
kepemimpinan transformasional, di mana pemimpin menyuntikkan antusiasme tinggi
pada tim, dan sangat enerjik dalam mendorong untuk maju. Namun demikian,
pemimpin karismatis cenderung lebih percaya pada dirinya sendiri daripada
timnya. Ini bisa menciptakan resiko sebuah proyek atau bahkan organisasi akan
kolaps bila pemimpinnya pergi. Selain itu kepemimpinan karismatis membawa
tanggung-jawab yang besar, dan membutuhkan komitmen jangka panjang dari
pemimpin. Seorang pemimpin yang kharismatik memiliki karakteristik yang khas
yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang
sangat besar dan para pengikutnya tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret
mengapa orang tertentu itu dikagumi. Pengikutnya tidak mempersoalkan nilai,
sikap, dan perilaku serta gaya yang digunakan pemimpin.
Sementara itu, Nurkolis
mengungkapkan bahwa seorang pemimpin karismatik mempunyai tujuh karakteristik
kunci, yaitu percaya diri, memiliki visi, memiliki kemampuan untuk
mengartikulasikan visi, memiliki pendirian yang kuat terhadap visinya, memiliki
perilaku yang berbeda dari kebiasaan orang, merasa sebagai agen pembaru dan
sensitif terhadap lingkungan.
1.2 Komunikasi
Komunikasi
menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut :
1.2.1
Komunikasi
satu arah.
Komunikasi yang berlangsung dari
satu pihak saja tanpa ada pihak ke 2.
1.2.2
Komunikasi
dua arah.
Komunikasi yang bersifat timbale balik, dalam hal ini
komunikasi diberi kesempatan untuk memberikan respons atau feedbeck kepada
komunikatornya.
1.2.3
Komunikasi
ke atas.
Komunikasi yang terjadi dari bawahan
kepada atasan.
1.2.4
Komunikasi
ke bawah.
Komunikasi yang terjadi dari atasan
kepada bawahan.
1.2.5
Komunikasi
kesamping.
Komunikasi yang terjadi diantara
orang yang memiliki kedudukan sejajar.
Dengan demikian arah informasi
tersebut akan dianut sebagai bentuk interaksi komunikasinya.
1.3
Motivasi
1.3.1 Motivasi Intrinsik
motivasi intrinsik dapat pula dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya
aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan pada suatu dorongan dalam
diri dan secara mutlak terkait dengan aktivitas kerja.
1.3.2 Motivasi ekstristik
motivasi
ekstrinsik dapat pula dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya
aktivitas kerja dimulai dan diteruskan berdasarkan pada suatu dorongan dalam
diri dan secara mutlak terkait dengan aktivitas kerja.Motivasi Ekstrinsik Motif ekstrinsik
dapat pula dikatakan sebagai suatu bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas
belajar yang diteruskan berdasarkan dorongan dari luar terkait dengan aktivitas
kerja.
1.4 Konflik
Pengertian konflik yang paling sederhana adalah saling
memukul(configere),secara lebih luas konflik diartikan sebagai suatu proses
sosial antara dua orang atau lebih yang berusaha bersaing dengan cara menyingkirkan atau menghancurkan
pihak lawan.Sebagai proses sosial konflik dilatar belakangi oleh perbedaan ciri-ciri
yang dibawa oleh individu yang terlibat dalam suatu interaksi.
Konflik sosial dapat diartikan menjadii dua hal,yaitu:
1.Perspektif/sudut pandang yang menganggap konflik
selalu ada dan mewarnai segenap aspek interaksi manusia dan struktur sosial ;
2.Konflik sosial merupakan pertikaian terbuka seperti
perang,revolusi,pemogokan,dan gerakan perlawanan.
1.5 Pengembangan
karir
Pengembangan karir dalam suatu
organisasi dibutuhkan pengujian atas dua proses utama yaitu :
a.Career
Planning. Bagaimana orang merencanakan dan mewujudkan karirnya sendiri, yaitu suatu usaha seseorang secara
sengaja untuk menjadi lebih sadar dan tahu akan ketrampilan sendiri,
kepentingan, pilihan nilai, peluang dan hambatan untuk kepentingan tujuan untuk
kariernya.
b. Career Management. Yaitu bagaimana organisasi mendisain
dalam melaksanakan program karir anggotanya. Proses ini merupakan usaha formal,
terorganisir dan terencana untuk mencapai keseimbangan antara keinginan karir
individu dengan persyaratan tenaga kerja organisasi.
BAB II
ISI
2.1
Kepemimpinan
GAYA
KEPEMIMPINAN KHARISMATIK
Kepemimpinan kharismatik adalah hal yang luar biasa
dalam hal kepemimpinan seorang untuk membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari
masyarakat terhadap dirinya. Pemimpinan kharismatik menampilkan ciri-ciri
sebagai berikut:
·
Memiliki visi yang amat kuat atau
kesadaran tujuan yang jelas.
·
Mengkomunikasikan visi itu secara
efektif.
·
Mendemonstrasikan konsistensi dan fokus.
·
Mengetahui kekuatan sendiri dan
memanfaatkanya
Kepemimpinan kharismatik dapat terlihat mirip dengan
kepemimpinan transformasional,kepemimpinan ini cenderung antusiasme tinggi pada
tim, dan sangat enerjik dalam mendorong untuk maju. . Selain itu kepemimpinan
karismatis membawa tanggung-jawab yang besar, dan membutuhkan komitmen jangka
panjang dari pemimpin. Seorang pemimpin yang kharismatik memiliki karakteristik
yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh
pengikut yang sangat besar dan para pengikutnya tidak selalu dapat menjelaskan
secara konkret mengapa orang tertentu itu dikagumi. Pengikutnya tidak
mempersoalkan nilai, sikap, dan perilaku serta gaya yang digunakan pemimpin.
2.2 Komunikasi
Komunikasi horisontal biasanya digunakan untuk
mengko-ordinasikan kegiatan, memecahkan masalah, menyelesaikan konflik,
melakukan persuasi, memberikan informasi kepada unit yang memiliki kedudukan
sejajar baik dalam satu unit (bagian) maupun antar unit, dan sebagainya. Komunikasi ini menurut saya
sangat cocok dengan kepribadian saya. Yang saya terapkan di kehidupan ,yang
nantinya akan terbawa ke dalam pekerjaan saya.
2.3
Motivasi
Motivasi adalah proses yang menjelaskan
intensitas, arah, dan ketekunan seorang
individu untuk mencapai tujuannya.Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah
intensitas, arah, dan ketekunan.
Penjelasan mengenai konsep motivasi manusia menurut
Abraham Maslow mengacu pada lima kebutuhan pokok yang disusun secara hirarkis.
Tata lima tingkatan motivasi secara secara hierarkis ini adalah sbb (jika Anda
ingin mendapatkan slide presentasi tentang motivasi dan management skills.
2.4
Konflik
konflik diartikan
sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok)
dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan
menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik
dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut
diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat
istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri
individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam
setiap masyarakat
dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar
anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang
bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
2.5
Pengembangan karir
Pengembangan
karier adalah suatu rangkaian (urutan) posisi atau jabatan yang ditempati seseorang
selama masa kehidupan tertentu. Pengertian menempatkan posisi/ jabatan
seseorang pekerja di lingkungan suatu organisasi, sebagai bagian rangkaian dari
posisi/ jabatan yang ditempati selama masa kehidupannya. Posisi itu ditempatnya
selama kehidupannya, sejak awal memasuki suatu organisasi/ perusahaan, sampai
saat berhenti, baik karena pension atau berhenti/ diberhentikan maupun karena
meninggal dunia.
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Dari penulisan yang
saya buat diatas dapat ditarik suatu kesimpulan dimana suatu kinerja suatu
karyawan harus memenuhi suatu syarat-syarat tertentu untuk menghasilkan sesuatu
yang baik terhadap karirnya dengan begitu kinerja yang dihasilkan karyawan akan
menjadi baik dan efisien dalam prosesnya oleh karena itu diharapkan kinerja
karyawan yang terjadi di indonesia saat ini bisa jadi lebih baik dari yang
sebelumnya.