Laman

Rabu, 14 November 2012

Kepemimpinan


BAB I

1.1  Kepemimpinan
Kepemimpinan kharismatik (charismatic leadership): Kharisma diartikan “keadaan atau bakat yang dihubungkan dengan kemampuan yang luar biasa dalam hal kepemimpinan seseorang untuk membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari masyarakat terhadap dirinya” atau atribut kepemimpinan yang didasarkan atas kualitas kepribadian individu.

Pemimpin kharismatik menampilkan ciri-ciri sebagai berikut: (a) memiliki visi yang amat kuat atau kesadaran tujuan yang jelas. (b) mengkomunikasikan visi itu secara efektif. (c) mendemontrasikan konsistensi dan fokus (d) mengetahui kekuatan-kekuatan sendiri dan memanfaatkannya. Gaya kepemimpinan karismatis dapat terlihat mirip dengan kepemimpinan transformasional, di mana pemimpin menyuntikkan antusiasme tinggi pada tim, dan sangat enerjik dalam mendorong untuk maju. Namun demikian, pemimpin karismatis cenderung lebih percaya pada dirinya sendiri daripada timnya. Ini bisa menciptakan resiko sebuah proyek atau bahkan organisasi akan kolaps bila pemimpinnya pergi. Selain itu kepemimpinan karismatis membawa tanggung-jawab yang besar, dan membutuhkan komitmen jangka panjang dari pemimpin. Seorang pemimpin yang kharismatik memiliki karakteristik yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang sangat besar dan para pengikutnya tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tertentu itu dikagumi. Pengikutnya tidak mempersoalkan nilai, sikap, dan perilaku serta gaya yang digunakan pemimpin.

Sementara itu, Nurkolis mengungkapkan bahwa seorang pemimpin karismatik mempunyai tujuh karakteristik kunci, yaitu percaya diri, memiliki visi, memiliki kemampuan untuk mengartikulasikan visi, memiliki pendirian yang kuat terhadap visinya, memiliki perilaku yang berbeda dari kebiasaan orang, merasa sebagai agen pembaru dan sensitif terhadap lingkungan.

1.2  Komunikasi
Komunikasi menurut aliran informasi dapat dibedakan sebagai berikut :
1.2.1        Komunikasi satu arah.
Komunikasi yang berlangsung dari satu pihak saja tanpa ada pihak ke 2.
1.2.2        Komunikasi dua arah.
Komunikasi yang bersifat timbale balik, dalam hal ini komunikasi diberi kesempatan untuk memberikan respons atau feedbeck kepada komunikatornya.

1.2.3        Komunikasi ke atas.
Komunikasi yang terjadi dari bawahan kepada atasan.
1.2.4        Komunikasi ke bawah.
Komunikasi yang terjadi dari atasan kepada bawahan.
1.2.5        Komunikasi kesamping.
Komunikasi yang terjadi diantara orang yang memiliki kedudukan sejajar.
Dengan demikian arah informasi tersebut akan dianut sebagai bentuk interaksi komunikasinya.

1.3  Motivasi
1.3.1  Motivasi Intrinsik
motivasi intrinsik dapat pula dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan pada suatu dorongan dalam diri dan secara mutlak terkait dengan aktivitas kerja.
1.3.2  Motivasi ekstristik
motivasi ekstrinsik dapat pula dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas kerja dimulai dan diteruskan berdasarkan pada suatu dorongan dalam diri dan secara mutlak terkait dengan aktivitas kerja.Motivasi Ekstrinsik Motif ekstrinsik dapat pula dikatakan sebagai suatu bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar yang diteruskan berdasarkan dorongan dari luar terkait dengan aktivitas kerja.
1.4 Konflik
Pengertian konflik yang paling sederhana adalah saling memukul(configere),secara lebih luas konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih yang berusaha bersaing  dengan cara menyingkirkan atau menghancurkan pihak lawan.Sebagai proses sosial konflik dilatar belakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa oleh individu yang terlibat dalam suatu interaksi.
Konflik sosial dapat diartikan menjadii dua hal,yaitu:
1.Perspektif/sudut pandang yang menganggap konflik selalu ada dan mewarnai segenap aspek interaksi manusia dan struktur sosial ;
2.Konflik sosial merupakan pertikaian terbuka seperti perang,revolusi,pemogokan,dan gerakan perlawanan.





1.5 Pengembangan karir
Pengembangan karir dalam suatu organisasi dibutuhkan pengujian atas dua proses utama yaitu :
a.Career Planning. Bagaimana orang merencanakan dan mewujudkan karirnya  sendiri, yaitu suatu usaha seseorang secara sengaja untuk menjadi lebih sadar dan tahu akan ketrampilan sendiri, kepentingan, pilihan nilai, peluang dan hambatan untuk kepentingan tujuan untuk kariernya.

b. Career Management. Yaitu bagaimana organisasi mendisain dalam melaksanakan program karir anggotanya. Proses ini merupakan usaha formal, terorganisir dan terencana untuk mencapai keseimbangan antara keinginan karir individu dengan persyaratan tenaga kerja organisasi.


    BAB II

   ISI


2.1 Kepemimpinan
GAYA KEPEMIMPINAN KHARISMATIK
Kepemimpinan kharismatik adalah hal yang luar biasa dalam hal kepemimpinan seorang untuk membangkitkan pemujaan dan rasa kagum dari masyarakat terhadap dirinya. Pemimpinan kharismatik menampilkan ciri-ciri sebagai berikut:
·         Memiliki visi yang amat kuat atau kesadaran tujuan yang jelas.
·         Mengkomunikasikan visi itu secara efektif.
·         Mendemonstrasikan konsistensi dan fokus.
·         Mengetahui kekuatan sendiri dan memanfaatkanya
Kepemimpinan kharismatik dapat terlihat mirip dengan kepemimpinan transformasional,kepemimpinan ini cenderung antusiasme tinggi pada tim, dan sangat enerjik dalam mendorong untuk maju. . Selain itu kepemimpinan karismatis membawa tanggung-jawab yang besar, dan membutuhkan komitmen jangka panjang dari pemimpin. Seorang pemimpin yang kharismatik memiliki karakteristik yang khas yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh pengikut yang sangat besar dan para pengikutnya tidak selalu dapat menjelaskan secara konkret mengapa orang tertentu itu dikagumi. Pengikutnya tidak mempersoalkan nilai, sikap, dan perilaku serta gaya yang digunakan pemimpin.

2.2  Komunikasi
Komunikasi horisontal biasanya digunakan untuk mengko-ordinasikan kegiatan, memecahkan masalah, menyelesaikan konflik, melakukan persuasi, memberikan informasi kepada unit yang memiliki kedudukan sejajar baik dalam satu unit (bagian) maupun antar unit, dan sebagainya. Komunikasi ini menurut saya sangat cocok dengan kepribadian saya. Yang saya terapkan di kehidupan ,yang nantinya akan terbawa ke dalam pekerjaan saya.

2.3 Motivasi
Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya.Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.
Penjelasan mengenai konsep motivasi manusia menurut Abraham Maslow mengacu pada lima kebutuhan pokok yang disusun secara hirarkis. Tata lima tingkatan motivasi secara secara hierarkis ini adalah sbb (jika Anda ingin mendapatkan slide presentasi tentang motivasi dan management skills.
2.4 Konflik
konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri.
2.5 Pengembangan karir
Pengembangan karier adalah suatu rangkaian (urutan) posisi atau jabatan yang ditempati seseorang selama masa kehidupan tertentu. Pengertian menempatkan posisi/ jabatan seseorang pekerja di lingkungan suatu organisasi, sebagai bagian rangkaian dari posisi/ jabatan yang ditempati selama masa kehidupannya. Posisi itu ditempatnya selama kehidupannya, sejak awal memasuki suatu organisasi/ perusahaan, sampai saat berhenti, baik karena pension atau berhenti/ diberhentikan maupun karena meninggal dunia.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari penulisan yang saya buat diatas dapat ditarik suatu kesimpulan dimana suatu kinerja suatu karyawan harus memenuhi suatu syarat-syarat tertentu untuk menghasilkan sesuatu yang baik terhadap karirnya dengan begitu kinerja yang dihasilkan karyawan akan menjadi baik dan efisien dalam prosesnya oleh karena itu diharapkan kinerja karyawan yang terjadi di indonesia saat ini bisa jadi lebih baik dari yang sebelumnya.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar